FKP dengan tuan rumah Universitas Sam Ratulangi dengan narasumber Profesor Bambang Brodjonegoro (Universitas Indonesia) dan Priyanto Nugroho (Lembaga Penjamin Simpanan/LPS). Selasa, 31 Mei 2022.

KEY POINTS:

  1. Ekonomi Indonesia terus bertumbuh, tapi kesenjangan juga terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi harus dikembangkan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk membawa pembangunan daerah yang lebih merata. IKN diharapkan dapat membawa multiplier effect dengan menjadi episentrum pertumbuhan yang akan semakin merata ke wilayah luar Jawa.
  2. Ekonomi domestik saat ini berada di jalur pemulihan dari sisi supply dan demand. Momentum pemulihan ini perlu diperkuat dengan kebijakan stimulus yang terukur dan terkoordinasi. Salah satu faktor kunci percepatan pengembangan IKN adalah pembangunan yang terintegrasi antara sistem soft dan hard infrastructure di daerah. Perbankan harus ikut didorong mengembangkan bisnis dan kapasitas operasional di luar Jawa.

 

SUMMARY

  1. Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dirancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan, mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, menjadi simbol identitas bangsa, serta pusat gravitasi ekonomi baru. Profesor Bambang Brodjonegoro, Ketua Tim Penasihat Transisi IKN, menyatakan bahwa IKN diharapkan dapat membawa multiplier effect dengan menjadi episentrum pertumbuhan yang akan semakin merata ke wilayah luar Jawa, guna mendukung pembangunan Indonesia Sentris menuju Indonesia Maju 2045. 
  2. Data tahun 2018 menunjukkan sebesar 55 persen populasi Indonesia tinggal di daerah urban. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat. Pada tahun 2045 jumlah penduduk yang tinggal di daerah kota diprediksi akan menjadi 72.8 persen. Studi Bank Dunia menunjukkan setiap peningkatan 1% tingkat urbanisasi akan menyebabkan peningkatan PDB per kapita senilai 4% di Indonesia. Sayangnya peningkatan PDB per kapita Indonesia tersebut masih lebih rendah dari negara tetangga (Thailand 7%, China 10%, dan India 13%), hal ini menunjukkan bahwa Indonesia belum memanfaatkan urbanisasi secara optimal. 
  3. Ekonomi Indonesia terus bertumbuh, tapi kesenjangan juga terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi harus dikembangkan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk membawa pembangunan daerah yang lebih merata. Dalam Visi Indonesia 2045, kontribusi PDRB dari KTI diperkirakan akan mencapai 25 persen terhadap perekonomian Indonesia.
  4. Sulawesi Utara memiliki peluang besar untuk meningkatkan perekonomian daerah mereka dalam momentum pembangunan IKN ini. Menurut tabel input output Sulawesi Utara tahun 2016, kontributor output dan nilai tambah terbesar antara lain adalah sektor konstruksi, industri makanan dan minuman, angkutan darat, perdagangan, dan administrasi pemerintah. Sektor-sektor tersebut dapat ditawarkan untuk interaksi ekonomi dengan IKN di Kalimantan Timur. Berdasarkan analisis data, Sulawesi Utara memiliki hubungan ekonomi yang tinggi dengan Kalimantan Timur, perubahan permintaan akhir di Provinsi Sulawesi Utara memiliki dampak terbesar terhadap output Provinsi Kalimantan Timur. Ini merupakan potensi besar bagi perekonomian Sulawesi Utara nantinya saat proses pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
  5. Untuk memastikan kelancaran pembangunan IKN di Kalimantan Timur dan meminimalisir risiko, dibutuhkan stabilitas sistem keuangan nasional yang mendukung program pembangunan. Priyanto Nugroho dari Lembaga Penjamin Simpanan menjelaskan tentang tantangan perekonomian dan pengembangan IKN. Kementerian Keuangan bersama-sama Bl, OJK, dan LPS bersinergi berperan sebagai penjaga stabilitas sistem keuangan (SSK) nasional melalui framework financial safety net
  6. Ketidakpastian perekonomian dunia masih terus berlanjut pasca pandemi COVID-19. Ketahanan perbankan di Indonesia sejauh ini masih cukup kuat dan didukung likuiditas yang longgar dan fungsi intermediasi yang semakin membaik. Namun, perbankan perlu mewaspadai risiko kredit terutama bersumber dari sisi restrukturisasi kredit. Inflasi di beberapa negara terus melanjutkan kenaikan. Tekanan bertambah akibat konflik Rusia-Ukraina. The Fed pada Maret dan Mei 2022 telah memulai kenaikan suku bunga kebijakan, yang berpotensi diikuti normalisasi likuiditas.
  7. Ekonomi domestik saat ini berada di jalur pemulihan dari sisi supply dan demand. Momentum pemulihan ini perlu diperkuat dengan kebijakan stimulus yang terukur dan terkoordinasi. Salah satu faktor kunci percepatan pengembangan IKN adalah pembangunan yang terintegrasi antara sistem soft dan hard infrastructure di daerah. Perbankan harus ikut didorong mengembangkan bisnis dan kapasitas operasional di luar Jawa. Pengembangan pembiayaan di daerah dapat diperluas melalui pengembangan/hilirisasi industri berbasis sumberdaya dan jasa-jasa ekonomi.
Download slides (Bambang Brodjonegoro)
Download slides (Priyanto Nugroho)