Berdasarkan data dari Bank Dunia, partisipasi angkatan kerja perempuan Indonesia sebesar 53,5%, sangat rendah jika dibandingkan dengan partisipasi angkatan kerja laki-laki yang menyentuh 81,82% serta lebih rendah dari rata-rata partisipasi angkatan kerja perempuan di Asia Timur dan Pasifik sebesar 67,7%. Akibat rendahnya angka partisipasi, perempuan hanya berkontribusi sebesar 29% dari total PDB Indonesia. Menutup kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja diperkirakan akan meningkatkan PDB sebesar 9% di tahun 2025. Angka partisipasi ini paling rendah untuk perempuan yang sudah menikah dan perempuan yang memiliki anak usia dini. Salah satu alasan di balik rendahnya angka partisipasi adalah banyak perempuan meninggalkan pekerjaan mereka untuk mengurus keluarga, terutama anak-anak mereka setelah melahirkan karena pembagian kerja berdasarkan gender yang rigid dalam rumah tangga. Salah satu solusi untuk meningkatkan partisipasi perempuan di angkatan kerja adalah dengan memfasilitasi mereka untuk mengakses layanan penitipan anak.

Pembicara:

Diahhadi Setyonaluri (Lembaga Demografi Universitas Indonesia): Pernikahan atau melahirkan: faktor-faktor penentu lapangan kerja bagi wanita di Indonesia

Daniel Halim* (The World Bank): Ketersediaan layanan pendidikan anak usia dini dan partisipasi perempuan di angkatan kerja

Ribut Purwanti* (Unilever): Peran sektor swasta dalam mendukung partisipasi kerja perempuan

Agustina Erni* (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak): Kebijakan pemerintah Indonesia dalam mendukung perempuan di angkatan kerja

The event will be held in Bahasa Indonesia

According to the World Bank, Indonesian female labor force participation rate stood at 53.5%, significantly below male labor force participation at 81.82% and lower than the average female labor force participation rate in East Asia and Pacific region at 67.7%. The female participation rate is lowest for married women and women with more dependent children. This suggests that one of the reasons behind these low figures is because many women give up their work to take care of their families, especially their children after giving birth due to the persistent gendered division of labor in the household. The webinar will discuss the role of women in creating economic prosperity in Indonesia and how affordable quality childcare services become a strong factor in this. It will also discuss existing policies that support or prohibit access to childcare and the private sectors’ role in providing childcare facilities in an effort to support female employment.

Speakers:

Diahhadi Setyonaluri (Lembaga Demografi Universitas Indonesia): Marriage or childbearing: determinants of women’s employment in Indonesia

Daniel Halim (The World Bank): Preschool availability and female labor force participation

Ribut Purwanti* (Unilever): Private sector’s role to support women’s employment

Agustina Erni* (Ministry of Women’s Empowerment and Child Protection):Indonesia’s policies supporting women in the workforce

Thursday, 30 July 2020 at 10.30-12.00 WIB

Join via Zoom (registration required): FKP 30 July 2020

Join via YouTube (no registration): https://www.youtube.com/CenterforIndonesianPolicyStudies

* To be confirmed

Photo by You X Ventures on Unsplash