FKP dengan tuan rumah Article 33 dengan narasumber Ciro Danuza (Article 33) dan Lukman Hakim (Article 33). Kamis, 28 September 2022.

KEY POINTS:

  1. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa individu yang sebelumnya miskin akan mempunyai pendapatan yang lebih rendah di masa depan, tidak peduli keahlian yang dimiliki dan partisipasinya dalam pendidikan. Studi kali ini dari Article33 kembali menganalisis apakah kualitas pendidikan berpengaruh dalam usaha individu keluar dari kemiskinan.
  2. Temuan studi ini menunjukkan semakin baik kualitas pendidikan maka persentase tingkat kesejahteraan akan semakin tinggi, dan penambahan kualitas pendidikan meningkatkan peluang individu untuk keluar dari kemiskinan. Peningkatan kualitas pendidikan dapat memungkinkan peluang individu keluar dari kemiskinan lebih besar.
  1. Ciro Danuza dari Article33 Indonesia menjelaskan tentang temuan awal dari studi tentang usaha keluar dari kemiskinan dan kaitannya dengan kualitas pendidikan. Latar belakang dari studi ini adalah temuan studi terdahulu oleh bahwa individu yang sebelumnya miskin akan mempunyai pendapatan yang lebih rendah di masa depan, tidak peduli keahlian yang dimiliki dan partisipasinya dalam pendidikan (Rizky et al, 2019) . Studi kali ini dari Article33 kembali menganalisis apakah kualitas pendidikan berpengaruh dalam usaha individu keluar dari kemiskinan. Studi ini menggunakan data longitudinal yang berasal dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) pada tahun 1993 dan 2014. 
  2. Secara umum, temuan studi ini menunjukkan semakin baik kualitas pendidikan maka tingkat kesejahteraan akan semakin tinggi, dan penambahan kualitas pendidikan meningkatkan peluang individu untuk keluar dari kemiskinan. Namun demikian, pendidikan yang berkualitas rendah dapat menjadi jebakan kemiskinan. Individu dari keluarga miskin yang sulit keluar dari jeratan kemiskinan diakibatkan pendidikan berkualitas rendah yang berdampak pada kesenjangan pendidikan dan keterampilan, sehingga individu tersebut kesulitan mendapatkan pekerjaan dan gagal memutus siklus kemiskinan. Hal ini konsisten dengan temuan Berg et.al (2011). Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan dapat memungkinkan peluang individu keluar dari kemiskinan lebih besar.
  3. Temuan lain studi ini adalah bahwa terdapat hal-hal di luar pendidikan yang berhubungan dengan kesejahteraan di masa depan sebagai berikut:
    • Individu yang melakukan migrasi ke daerah urban mempunyai kemungkinan lebih besar untuk keluar dari kemiskinan. Individu yang tinggal pada daerah rural lebih rentan terhadap kemiskinan dibandingkan individu yang tinggal di urban karena sumber pendapatan individu rural sebagian besar mengandalkan kegiatan pertanian yang relatif tidak stabil dibandingkan dengan sektor industri atau jasa di urban.
    • Individu yang tinggal di rumah tangga dengan jumlah anggota lebih banyak mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk keluar dari kemiskinan. Dengan pendapatan tetap, peningkatan jumlah anggota rumah tangga memaksa rumah tangga untuk mengurangi konsumsi per orang untuk mendukung anggota tambahan
    • Individu yang bersekolah sambil bekerja mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk keluar dari kemiskinan. Studi ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan kemungkinan yang signifikan untuk keluar dari kemiskinan antara laki laki dan perempuan.
    • Individu yang orang tuanya sudah tidak lengkap cenderung lebih mandiri dan punya kemungkinan lebih besar untuk keluar dari kemiskinan.
  4. Di luar soal hasil penelitian yang beragam terkait hubungan pendidikan terhadap kesejahteraan, penelitian ini juga menunjukkan pentingnya kualitas pendidikan terhadap tingkat kesejahteraan di kemudian hari. Hasil ini memberikan justifikasi pentingnya pemerintah tidak hanya memastikan adanya akses pendidikan bagi seluruh warga negara, tapi juga untuk berfokus pada kualitas layanan pendidikan. Temuan studi ini juga menegaskan bahwa kesetaraan gender penting dalam pendidikan karena mereka mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan kesejahteraan di masa depan.

 

Download slides