FKP dengan tuan rumah Center for Economics and Development Studies Universitas Padjadjaran(CEDS Unpad) dengan narasumber Tri Mulyaningsih (FEB Universitas Sebelas Maret), Usha Adelina Riyanto (PROSPERA), dan Ruth Nikijuluw (The World Bank, Australia) dipandu oleh Pipit Pitriyan (CEDS Unpad). Selasa, 7 November 2023.

 

KEY POINTS:

  1. Hadiah Nobel Ekonomi tahun 2023 diberikan kepada studi gender di bidang ekonomi. Claudia Goldin dari Harvard University menjadi penerima penghargaan tersebut. Pemahaman mengenai partisipasi perempuan dalam tenaga kerja dan kesenjangan upah berdasarkan gender semakin mendapatkan perhatian dalam literatur ekonomi, mencerminkan perkembangan teori dan diskusi terkait topik gender.
  2. Kesadaran akan kesenjangan dalam pekerjaan domestik antar pasangan menjadi kunci, karena tanpanya, perempuan akan menghadapi penalti yang tinggi. Hasil survei menunjukkan bahwa perempuan menghabiskan rata-rata 12 jam per hari untuk bekerja, sementara laki-laki hanya 9 jam, menciptakan ketidaksetaraan waktu yang berpotensi menciptakan “time-poverty” bagi perempuan. Keterbatasan pengasuhan anak dan tingginya biaya yang terkait dengan pekerjaan ini menekankan pentingnya alokasi dana dari pemerintah untuk mendukung inisiatif ini.

 

SUMMARY

  1. Studi gender di bidang ekonomi adalah topik yang tidak umum dan cenderung dianggap marjinal dalam ilmu ekonomi. Namun belakangan topik partisipasi perempuan dalam tenaga kerja dan kesenjangan upah berdasarkan gender semakin sering menjadi subjek penelitian dalam literatur ekonomi, mencerminkan perkembangan teori dan diskusi terkait topik gender. Namun Hadiah Nobel Ekonomi tahun 2023 diberikan kepada Claudia Goldin dari Harvard University, salah satu pionir dari studi tentang kesetaraan gender dalam ilmu ekonomi. Bisa dikatakan bahwa ini adalah pengakuan ilmu ekonomi atas pentingnya isu gender.
  2. Claudia Goldin menggali tema gender dari sudut pandang sejarah, dan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang menarik karena dapat melihat hubungan masa lalu dengan masalah yang dihadapi saat ini. Tri Mulyaningsih (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret) menyoroti salah satu studi Goldin yang menunjukkan adanya U shaped growth dalam hal partisipasi kerja perempuan di Amerika Serikat – pada periode awal ada penurunan namun kemudian meningkat. Temuan ini dapat membantu melihat perkembangan partisipasi kerja perempuan di Indonesia yang saat ini juga sedang mengalami penurunan, dengan melihat bagaimana Amerika mengatasi fase serupa dan berhasil meningkatkan partisipasi perempuan.
  3. Menurut Ruth Nikijuluw (The World Bank, Australia) perhatian terhadap kesenjangan gender sangat penting saat ini, terutama dalam konteks trade-off yang dihadapi perempuan dalam membagi waktu antara karir dan pekerjaan domestik. Kesadaran akan kesenjangan dalam pekerjaan domestik di antara pasangan perlu ditingkatkan, karena tanpa kesadaran ini, perempuan akan menghadapi keseulitan dalam mengambangkan karirnya (women penalty/motherhood penalty).
  4. Usha Adelina Riyanto ( PROSPERA) menjelaskan bahwa hasil survei penggunaan waktu yang dilakukan PROSPERA dan Universitas Indonesia menunjukkan perempuan menghabiskan rata-rata 12 jam per hari untuk bekerja, baik di pasar tenaga kerja maupun di rumah, sementara laki-laki rata-rata hanya 9 jam. Dengan alokasi waktu sebesar itu, perempuan mengalami “time-poverty” dan kesulitan berpartisipasi dalam pekerjaan berbayar.
  5. Selain tanggung jawab ibu, pengasuhan anak di Indonesia seringkali diberikan kepada nenek atau kakek. Namun, dengan fenomena penuaan penduduk yang akan segera terjadi, lansia perlu mempersiapkan masa tua mereka sendiri. Kebutuhan akan bantuan pengasuhan eksternal akan terus meningkat. Saat ini, ketersediaan pengasuhan anak masih kurang untuk mengantisipasi kebutuhan yang akan terus bertambah. Karena keterbatasan jumlah dan tingginya konsentrasi pekerjaan pengasuhan anak, biaya yang dikeluarkan juga tinggi. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengalokasikan dana untuk mendukung inisiatif ini.
  6. Selain aspek pengasuhan anak, kepemimpinan perempuan juga menjadi topik penting. Studi disertasi Ruth Nikijuluw mengeksplorasi aspek gender dalam bidang keuangan publik, membandingkan hasil kontestasi pemilihan kepala daerah dan kebijakan alokasi anggaran pemerintah daerah. Hasilnya menunjukkan bahwa daerah yang dipimpin oleh perempuan memiliki pengeluaran per kapita yang lebih tinggi untuk kesehatan, perlindungan sosial, dan infrastruktur.
Download slides