Pandemi COVID-19 menghentikan tren perbaikan indikator kesejahteraan masyarakat. Hingga 2019, pertumbuhan ekonomi di sekitar 5 persen per tahun telah diikuti oleh turunnya tingkat kemiskinan dan rasio gini yang masing-masing mencapai 9,22% dan 0,380. Di tahun 2020, tingkat kemiskinan terkoreksi dan kembali ke level double digit mencapai 10,19% sebagai imbas dari pandemi COVID-19. Untuk mengurangi dampak negatif pandemi pada kemiskinan dan ketimpangan, Pemerintah telah memperluas Perlindungan Sosial (Perlinsos) yang mencapai realisasi sebesar Rp220,4 T pada 2020. Dengan menggunakan metode counter factual analysis (CFA), kajian ini bermaksud mengukur seberapa besar dampak perluasan Perlinsos tersebut terhadap kemiskinan dan ketimpangan di tahun 2020.

Pembicara: Ali Moechtar (Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan)

Kamis, 22 Juli jam 10.00-11.30am WIB

Participate on Zoom (registration required): https://bit.ly/fkp29july
Follow on YouTube bit.ly/fkp-live

Photo by Marcel Ardivan on Unsplash