1) Susi Ella (BRIN):  Model Desa Cerdas untuk pembangunan inklusif dan berkelanjutan
Pembangunan desa di Indonesia masih menghadapi berbagai masalah seperti kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan pembangunan. Salah satu alternatif solusi untuk mengakselerasi pembangunan desa yaitu melalui pengembangan model Desa Cerdas (smart village) yang mengintegrasikan empat dimensi pembangunan desa (sumber daya, teknologi tepat guna, rantai layanan desa, kelembagaan desa) dengan pendekatan tata kelola kolaboratif. Konsep yang sudah banyak diterapkan di negara lain ini dapat menjadi solusi inovatif untuk mewujudkan kemandirian desa sehingga tercipta pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

2) Profesor Rachmini Saparita (BRIN): Pemberdayaan masyarakat yang komprehensif & terintegrasi di wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T)
Tingkat kemiskinan penduduk masih tinggi, terutama di wilayah Indonesia Timur. Patut diduga, salah satu penyebabnya adalah konsep pemberdayaan yang belum dipahami oleh pelaksana program. Program pemberdayaan sering berfokus pada intervensi ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) dan sumberdaya alam (SDA) saja, tanpa membangun sisi permintaan/kebutuhan, sehingga dampaknya terbatas. Pemberdayaan masyarakat yang komprehensif dan terintegrasi di Wilayah 3T merupakan kerangka kerja konseptual yang menyatukan intervensi dari sisi ketersediaan (SDM dan SDA) dan sisi permintaan/kebutuhan dengan melibatkan kaum muda dan usaha mikro, kecil dan menengah; mempertimbangkan gender dan kebutuhan individu penyandang cacat; dan mempertimbangkan perbedaan budaya.

Rabu, 27 April jam 13.00-15.00 WIB

Ikuti lewat Zoom (registrasi diperlukan): https://bit.ly/fkp27april
atau YouTube (tanpa registrasi) bit.ly/fkp-live

Thumbnail photo by Reza Irawan on Unsplash