Thee Kian Wie di Canberra, Australia

Hilirisasi industri sumber daya alam merupakan salah satu upaya transformasi ekonomi serta mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain dampak terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi,  hilirisasi industri dapat meningkatkan nilai tambah dalam negeri, penerimaan negara melalui ekspor, serta lapangan kerja. Untuk menjawab tantangan tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) akan menyelenggarakan Pareto (Simposium Praktisi dan Periset Ekonomi) bertema The downstream industrialization of natural resources.

Thee Kian Wie Lecture Series ke-8 akan diadakan dalam rangka Simposium tersebut untuk mengenang jasa dan keteladanan Almarhum Dr Thee Kian Wie sebagai salah seorang peneliti di bidang sejarah-ekonomi dan ekonomi industri. Produktivitas beliau sebagai seorang peneliti telah memberikan banyak manfaat bagi pengembangan sumber daya peneliti dan akademisi di Indonesia. Lecture series ini diharapkan menjadi sarana bagi para praktisi, akademisi ekonomi, maupun pemerintah untuk belajar dari sejarah dan pengalaman dalam menghadapi tantangan ekonomi menuju Indonesia maju.

Lebih lanjut tentang Alm Thee Kian Wie dapat dibaca di obituari dan BIES special issue.

Pembicara:

  • Profesor Carunia Mulya Hamid Firdausy (BRIN)
  • Siwage Dharma Negara (ISEAS – Yusof Ishak Institute)
  • Yogi Vidyattama (University of Canberra)
  • Moekti Prasetiani Soejachmoen (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement Economic Cooperation Program/IA-CEPA ECP Katalis)

Kamis, 7 Desember 2023 jam 10.00-12.00 WIB (hybrid dalam Bahasa Indonesia)

Acara akan berlangsung hybrid di BRIN Grand Ballroom, Jl Gatot Subroto No 10, Jakarta

Ikuti secara daring di Zoom. Meeting ID 986 0471 5604. Passcode 369114

Registrasi click di sini

Deskripsi topik

1. Optimalisasi kebijakan hilirisasi industri sumberdaya alam oleh Profesor Carunia Mulya Firdausy (Peneliti Utama Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan, BRIN)
Presentasi ini akan membahas kebijakan pemerintah dalam hilirisasi di beberapa negara dan permasalahannya, serta bagaimana bagaimana mengoptimalisasi hilirisasi industri sumber daya alam.

2. Menggali relevansi pemikiran Thee Kian Wie dalam pembangunan industry otomotif Indonesia oleh Siwage Dharma Negara (Direktur Wilayah Asia, ISEAS-Yusof Ishak Institute)
Industri otomotif telah berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Presentasi ini pemikiran Almarhum Thee Kian Wie di bidang ekonomi industri dan relevansinya bagi rencana Indonesia saat ini untuk mengembangkan industri kendaraan listrik (EV) ke depannya.

3. Difusi teknologi, explorasi SDA dan industrialisasi di Indonesia oleh Yogi Vidyattama (Associate Professor, University of Canberra, Australia
Salah satu kebijakan yang ditempuh Indonesia untuk medukung hilirisasi industri adalah penghentian ekspor beberapa bahan mentah, dengan harapan kebijakan ini akan menciptakan nilai tambah di dalam negeri. Presentasi ini bertujuan untuk melihat kembali proses industrialisasi dan eksplorasi SDA di Indonesia terutama dari sisi transformasi struktural, keunggulan komparatif, difusi teknologi, serta “kutukan” sumber daya alam (resource curse). Evaluasi atas kebijakan industrialisasi dan perdagangan Indonesia di masa lalu menunjukkan ada tantangan dan kendala cukup besar untuk mewujudkan hilirisasi, dan diperlukan evaluasi yang berkesinambungan terhadap kebijakan hilirisasi antara lain dari sisi intervensi yang dibutuhkan, kesiapan birokrasi dan perbandingan antara benefit dan cost.

4. Hilirisasi industri dan perdagangan internasional khususnya antara Indonesia dan Australia oleh Moekti Prasetiani Soejachmoen (Lead Advisor for Market Access, Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement Economic Cooperation Program/IA-CEPA ECP Katalis)
Indonesia dan Australia memiliki potensi untuk bekerjasama dalam produksi baterai kendaraan listrik dengan memanfaatkan cadangan nikel Indonesia dan lithium Australia. Beberapa BUMN bahkan telah berinvestasi di Australia. Untuk menjaga kelangsungan hubungan perdagangan ini, diperlukan strategi dan kebijakan berkelanjutan untuk mendukung kebijakan hilirisasi industri di Indonesia, terutama dari sisi keikutsertaan dalam global value chain.